Buku Api Tauhid – Salam buat pembaca ibnudin. Setelah kemarin penulis membahas mengenai cara agar suka membaca buku. Kali ini penulis akan mengulas salah satu buku karya Kang Abik, sapaan Habiburrahman. Buku itu berjudul Api Tauhid, sebuah novel bergenre roman dan sejarah.
Kang Abik sebagai penulis buku-buku best seller pastinya buku karyanya menjadi pilihan bacaan yang menarik. Dan buku Api Tauhid bisa menjadi pilihan yang tepat, terutama bagi mereka yang suka membaca buku sejarah.
Kembali melanjutkan kisah penulis di artikel sebelumnya. Yang bercerita mengenai penulis ibnudin yang tidak suka membaca buku menjadi gemar membaca. Nah, setelah penulis mulai suka membaca buku, salah satu buku yang penulis baca sampai habis ialah Novel Api Tauhid.
Daftar isi
Berburu Buku
Berawal dari kabar seorang teman yang memberi tahu adanya buku yang menarik mengenai sejarah berbalut novel. Penulis penasaran dengan buku ini.
Akhirnya penulis mencoba mencari buku tersebut disalahsatu toko buku di kota penulis.
Tak perlu susah payah mencarinya ternyata. Buku karya Habiburrahman tersebut terpampang rapih di rak buku yang paling laris.
Saat itu buku Api Tauhid masih tersisa satu di rak dan penulis beruntung dapat membelinya.
Walaupun buku yang penulis dapatkan kondisi kertasnya kurang bagus. Seperti dibagian pojok buku yang seperti terkena cairan hitam dan tampak sedikit lusuh. Namun, penulis tetap membelinya. Karena bagi penulis yang penting itu isi dari buku tersebut, bukan kertas atau pun cover.
Setelah penulis mendapatkan buku tersebut, penulis tak sabar untuk segera membacanya. Akhirnya penulis menuju ke sebuah warung angkringan langganan.
Sambil menunggu pesanan datang, penulis membuka buku tersebut. Dengan pelan dan tenang, penulis membuka lembaran pertama buku berjudul api tauhid tersebut.
Nah, kelanjutan ceritanya akan penulis ulas di dua bab dibawah,
Sinopsis Buku Api Tauhid
Buku Api Tauhid adalah sebuah novel yang menceritakan sejarah dengan berbalut roman ala maha-santri.
Cover buku tampak menarik dengan gambar tokoh sejarah yang dibahas pada buku tersebut. Dengan kata-kata dibawah judul yang tulis Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujtahid. Menambah rasa penasaran untuk segera melahap buku tersebut.
Tokoh yang dibahas bernama Syaikh Baiduzzaman Said Nursi. Beliau adalah tokoh sekaligus ulama yang berasal dari Turki.
Dibuku Api Tauhid, dikisahkan hidup beliau penuh dengan perjuangan dari masa muda sampai akhir hayat beliau. Sehingga menurut penulis sendiri banyak dari kisah beliau yang perlu ibrohnya.
Syeikh Said Nursi semasa hidupnya pernah ikut berperang juga ketika perang dunia pertama, untuk membela negaranya. Namun, beliau juga pernah dipenjara oleh Negaranya. Dan beliau tetap tegar dalam menjalani hidupnya.
Selanjutnya, Kisah cinta seorang mahasiswa Universitas Islam Madinah, sebagai penghatar menuju kisah utama. Membuat siapapun tanpa sadar seperti sedang mendengarkan orang berkisah mengenai sejarah.
Pemuda bernama Fahmi menjadi tokoh utama dalam cerita roman. Kisah kasihnya dengan Nuzula yang penuh tanda tanya menghantarkannya ke negera Turki.
Di Negara bekas pusat kota Dinasti Turki Ustmaniyah tersebut, Fahmi berpetualang sejarah disertai kisah roman yang apik.
Review Buku Api Tauhid
Buku Api Tauhid merupakan novel sejarah biografi dari tokoh bernama Baiduzzaman Said Nursi. Beliau mendapatkan julukan Baiduzzaman atau keajaiban zaman dari gurunya. Semasa mudanya Beliau sudah mampu menghafal 80 kitab ulama’ klasih serta mampu menghafal al Quran hanya dalam waktu 2 hari.
Dikisahkan pula mengenai orangtua dari Syeikh Baiduzzaman. Bagaimana orangtua Syeikh Said bertemu dalam pernikahan. Kejujuran orangtua Beliau mengingatkan penulis mengenai kisah ayah Imam Syafi’i.
Suatu ketika Ayah dari Imam Syafi’i memakan buah yang ia temukan hanyut di sungai karena saat itu beliau sedang kelaparan. Dan setelah memakan buah tersebut beliau mencari pemilik buah tersebut untuk berharap sang pemilik buah mengiklaskan buah yang Beliau makan. Oleh sebab kejujuran beliau itulah beliau mendapatkan istri yang melahirkan Imam Syafi’i.
Perjungan Syeikh Said Nursi
Melalui buku ini, penulis mendapatkan tambahan wawasan sejarah . Terutama mengenai keadaan sebelum keruntuhan Turki Utsmani, gejelok-gejolak yang terjadi di Turki melalui kisah Syeikh Said Nursi.
Syeikh Said Nursi hidup dimasa peralihan dari turki klasik (Turki Ustmani) menjadi turki modern seperti saat ini. Beliau menjadi tokoh yang merasakan bagaimana Turki sebagai pusat peradaban Islam disulap oleh Mustafa kamal atturk menjadi Turki sekuler.
Oh iya, berbicara mengenai Mustafa kamal atturk. Mungkin bila di buku sejarah umum tertulis bahwa beliau dianggap sebagai pahlawan dari Turki. Namun lewat buku karya Habiburrahman ini, kita disuguhkan fakta sejarah yang berlainan.
Dalam buku Api Tauhid, Mustafa Kamal adalah tokoh utama yang mematikan simbol-simbol islam di negara tersebut. Dibuatnya peraturan-peraturan yang sengat menindas ajaran agama Islam. Dari adzan yang harus memakai Bahasa Turki, pelarangan memakai huruf hijaiyah arab. Selian itu, ada larangan memakai jilbab bagi perempuan sampai penutupan madrasah-madrasah agama Islam.
Entah apa yang menjadi motivasi Mustafa kamal sampai melakukan hal-hal “berani” seperti itu. Bila membaca buku mengenai pemikiran modern islam, Beliau sendiri sangat terpengaruh dengan modernisasi yang terjadi dibarat. Sehingga menjadikan barat sebagai role model yang ingin diterapkan di Turki.
Hasil Perjuangan
Nah, kembali lagi kepada Syeikh Said Nursi. Melihat penindasan terhadap simbol-simbol Islam, beliau tidak hanya diam. Beliau terus berjuang melalui nasehat-nasehatnya kepada penguasa. Namun, apalah daya apa yang beliau lakuakan kerap kali menghantarnya ke tempat pengasingan atau penjara.
Kata Mutiara Syeikh Baiduzzaman Said Nursi
“Siapa yang mengenal dan mentaati Allah, maka ia akan bahagia walaupun berada di dalam penjara yang gelap gulita. Dan siapa yang lalai dan meupakan Allah, ia akan sengsara walaupun berada di istana yang megah mempesona.”
Dipenjara bukan berarti mati ide dan gagasan. Seperti kisah Buya Hamka yang dipenjara oleh pemerintahan Indonesia orde lama. Beliau tetap produktif dan sebab dipenjara itulah beliau dapat fokus berkarya. Dan hasil karya beliau berupa buku Tafsir al Qur’an yang fenomenal yang berjudul tafsir al azhar.
Syaikh Baiduzzaman Said Nursi juga demikian. Saat dipenjara beliau dapat fokus untuk mempelajari al Qur’an. Sehingga dari tafakurnya beliau dengan al Qur’an, keluarlah nasehat-nasehat Qur’ani. Yang sebagian besar dikumpulkan oleh murid-muridnya dan dibukukan dengan nama Rasail Nur.
Penutup
Sekian ulasan yang penulis dapat sampaikan melalui artikel ini. Tentunya masih banyak ditemukan kekurangan dalam tulisan diatas. Semoga kedepannya penulis dapat menulis lebih lagi.
Untuk pembaca sekalian, semoga ada manfaat dari yang penulis tulis diatas. Oh iya, jangan lupa membeli Buku Api Tauhid Karya Habiburrahman El-SHirazy. Untuk bisa membaca lebih lengkap mengenai kisah Syaikh Baiduzzaman Said Nursi.