Daftar isi
- 1 Mengapa pemberian anti psikotik harus sesuai dengan aturan pengkonsumsian obat?
- 2 Apakah obat antipsikotik?
- 3 Obat chlorpromazine untuk sakit apa?
- 4 Apakah antipsikotik berisiko gejala ekstrapiramidal?
- 5 Apakah antipsikotik dapat meningkatkan kadar dopamin di otak?
- 6 Bagaimana obat antipsikotik digunakan?
Mengapa pemberian anti psikotik harus sesuai dengan aturan pengkonsumsian obat?
Pemberian Obat-Obatan Obat ini diberikan kepada penderita psikotik untuk mengontrol gejala yang ada. Perlu diingat bahwa, dalam pemberian maupun mengkonsumsi obat ini harus sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki dosis dan daya tahan tubuh yang berbeda.
Apakah obat antipsikotik?
Obat antipsikotik digunakan sebagai pengobatan jangka pendek untuk gangguan bipolar untuk mengendalikan gejala psikotik, seperti halusinasi, delusi, ataupun gejala mania. Gejala-gejala ini dapat terjadi selama mania akut atau depresi berat.
Obat chlorpromazine untuk sakit apa?
Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar, mual dan muntah, serta cegukan yang terjadi terus-menerus. Chlorpromazine merupakan obat antipsikotik jenis phenothiazine. Obat ini bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamine D2 yang ada di otak, sehingga dapat meredakan gejala psikosis.
Cepezet 100 chlorpromazine HCl obat apa?
Cepezet tablet adalah obat untuk mengatasi gangguan mental atau mood seperti gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami halusinasi, delusi, dan perubahan pada sikap (skizofrenia) dan gangguan kesulitan membedakan antara imajinasi dan kenyataan (psikosis) serta gangguan perilaku.
Apakah obat antipsikotik menyebabkan efek samping?
Antipsikotik dapat menyebabkan efek samping yang berbeda-beda, tergantung dari karakteristik masing-masing obat dan kondisi penggunanya. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat antipsikotik:
Apakah antipsikotik berisiko gejala ekstrapiramidal?
Aktivitas antipsikotik tersebut berisiko membuat basal ganglia kekurangan dopamin. Sebagai hasilnya, pasien pun akan mengalami gejala yang disebut gejala ekstrapiramidal. Kelompok antipsikotik yang lebih berisiko memicu gejala ekstrapiramidal yakni antipsikotik tipikal atau antipsikotik generasi pertama.
Apakah antipsikotik dapat meningkatkan kadar dopamin di otak?
Antipsikotik mampu menghambat efek dan mengurangi kadar dopamin di otak. Hal tersebut juga dapat berpengaruh pada kadar neurotransmitter lainnya, yaitu serotonin, noradrenalin, dan asetilkolin, sehingga membuat kadar masing-masing zat kimia di dalam otak kembali seimbang.
Bagaimana obat antipsikotik digunakan?
Antipsikotik adalah golongan obat untuk mengendalikan dan mengurangi gejala psikosis yang bisa dialami oleh penderita gangguan mental. Antipsikosik tersedia dalam bentuk tablet, sirop, atau suntik. Obat ini hanya dapat digunakan sesuai resep dokter.