Kenapa kita harus selalu mendengarkan yang baik baik?

Kenapa kita harus selalu mendengarkan yang baik baik?

Pendengar yang baik akan mendatangkan banyak manfaat yaitu meningkatkan hubungan dalam kehidupan pribadi, membantu memecahkan masalah orang lain, mempelajari berbagai sudut pandang untuk memperluas perspektif sendiri, dan sebagainya.

Apa manfaat mendengarkan orang lain?

Manfaat menjadi pendengar yang baik berarti memberi dan menyampaikan kesan bahwa kita menghormatinya. Ketika Anda mendengarkan dengan penuh perhatian, Anda mengkomunikasikan rasa hormat. Dengan menawarkan rasa hormat kepada pembicara, Anda kemungkinan akan mendapatkan penghargaan mereka sebagai balasannya.

Mengapa setiap orang harus mendengarkan saat orang lain berbicara?

Tak bisa dimungkiri bahwa kita perlu fokus dalam mendengarkan lawan bicara. Tak hanya agar lawan bicara merasa nyaman, namun juga supaya kita bisa memahami pesan yang sedang disampaikan seutuhnya. Secara tidak langsung, hal ini akan melatih konsentrasi dan daya tangkapmu akan suatu informasi.

Apakah orang yang sekadar mendengarkan, bukan mendengarkan?

Pertama, banyak orang yang sekadar mendengar, bukan mendengarkan. Perbedaan keduanya terletak pada kesadaran dan fokus yang diberikan. Ini dapat terjadi lantaran mereka tak terlatih berlama-lama menyimak. Akibatnya, macam-macam distraksi pun mudah masuk ke benak mereka saat orang lain berbicara.

Apakah kamu tidak mau mendengarkan masukan dari orang lain?

Dalam lingkungan pergaulan baik di perkuliahan, perkantoran maupun masyarakat, kamu pasti akan terlibat diskusi dengan orang lain. Saat kamu tidak mau mendengarkan masukan dari orang lain, maka ilmu, kemampuan, dan wawasanmu menjadi tidak berkembang dengan luas karena kamu juga tidak mau saling bertukar pikiran.

Apakah mendengarkan cerita orang yang diiringi dengan berbagi pengalaman pribadi?

Pasalnya, mendengarkan cerita orang yang diiringi dengan berbagi pengalaman pribadi bisa melatih seseorang untuk berempati terhadap kondisi yang dialami orang lain. Di samping itu, kemampuan mendengarkan juga bisa mendongkrak kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi lawan bicara di kemudian hari.

Apakah ketiadaan niat untuk mendengarkan?

Dalam rapat kerja, relasi orangtua-anak, hubungan romantis, atau ranah pergaulan, ketiadaan niat untuk mendengarkan bisa jadi pemicu konflik besar di kemudian hari. Contoh kasus lain rendahnya kemampuan mendengar adalah ketika seorang pembawa acara atau pewawancara menanyai narasumber dan tak responsif terhadap jawaban yang diberikan.

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top