Daftar isi
Apa saja penyakit genetik?
Ragam Kelainan Genetik yang Tidak Dapat Dicegah
- Buta warna. Salah satu kelainan genetik yang mungkin tidak asing lagi adalah buta warna.
- Penyakit sel sabit.
- Hemofilia.
- Sindrom Klinefelter.
- Sindrom Down (Down syndrome)
Ada beberapa penyakit turunan yang secara otomatis diturunkan ke anak atau generasi berikutnya, yaitu:
- Hemofilia.
- Buta warna.
- Diabetes melitus.
- Thalasemia.
- Kebotakan.
- Alergi.
- Albino.
- Asma.
Menurut kalian adakah faktor genetik pada gangguan penglihatan?
Ya, benar, gangguan mata bisa disebabkan oleh faktor genetik. Menurut Cleveland Clinic, faktor genetik berperan besar pada sebagian kasus penyakit mata, termasuk penyakit-penyakit yang merupakan penyebab utama kebutaan pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
Manakah kelainan penyakit pada manusia berikut ini yang disebabkan oleh peristiwa non disjunction adalah?
Hal ini terjadi karena peristiwa nondisjunction yaitu tidak dapat berpisah pasangan kromosom nomor 21 pada saat pembentukan sel gamet orangtuanya terutama pada ibu. Kelainan akibat nondisjunction ini adalah penyebab terbanyak sindroma Down, disebut sebagai sindroma down trisomi 21.
Selain sifat fisik, seperti warna kulit, bentuk tubuh, jenis rambut, dan lain-lain, orang tua juga dapat menurunkan penyakit kepada anaknya. Risiko seorang anak mengalami penyakit keturunan pun dapat lebih tinggi apabila memiliki kombinasi faktor risiko, baik lingkungan maupun mutasi gen.
Apakah penyakit Kanker Bisa Menurun ke anak?
Kebanyakan kanker terjadi karena adanya “kesalahan gen” dalam proses pembelahan sel. Sehingga kerja sel menjadi tidak normal, membelah, dan tumbuh tidak terkontrol. Gen yang “salah” ini dapat diturunkan dari orang tua kepada anak. Terlahir dengan gen kanker bukan berarti Anda pasti akan terkena kanker.
Apa saja gangguan mata?
Mari kita cermati delapan jenis kelainan pada mata yang paling sering dijumpai berikut ini:
- Rabun jauh. Rabun jauh atau miopia adalah kondisi ketika mata tampak samar melihat benda jarak jauh.
- Rabun dekat.
- Rabun senja.
- Astigmatisme.
- Buta warna.
- Glaukoma.
- Konjungtivitis.
- Katarak.
Apakah minus dari keturunan?
Mata minus tidak terjadi lantaran faktor keturunan. Harus diingat, kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi di depan komputer, televisi, maupun gawai. Secara sederhana, membaca sambil tiduran akan “memaksa” mata untuk bekerja secara maksimal.