Apakah virus HIV bisa menular lewat pakaian?
7. HIV/AIDS bisa ditularkan lewat pakaian bekas. Faktanya, salah. HIV/AIDS hanya bisa menular lewat kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan mani dan ASI. Penularannya bisa lewat penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hubungan seks tidak aman juga pemberian ASI dari ibu ke anak.
Apakah celana dalam bisa menularkan HIV?
Penyakit HIV tidak menular melalui celana yang digunakan oleh penderita HIV, terlebih jika celana tersebut sudah di cuci bersih tidak akan menluarkan HIV. Anda dapat mencuci bersih celana tersebut, dan kemudian Anda dapat menggunakan nya kembali.
Apakah HIV bisa menular dari makanan?
Serangga juga tidak dapat memasukkan kembali darah ke orang baru yang otomatis tidak menularkan HIV. Faktanya, virus penyebab HIV tidak bisa hidup lama di luar tubuh dan tidak bisa bertahan hidup di air. Jadi, seseorang bisa dipastikan tidak dapat tertular virus dari makanan dan minuman.
Bagaimana untuk memastikan seseorang mengidap HIV?
Tes HIV harus dilakukan untuk memastikan seseorang mengidap HIV atau tidak. Pemeriksaan yang dilakukan sebagai langkah diagnosis adalah dengan mengambil sampel darah atau urine pengidap untuk diteliti di laboratorium. Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi HIV, antara lain:
Apakah infeksi HIV tidak segera ditangani?
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS.
Bagaimana obat untuk menyembuhkan HIV?
Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.
Berapa banyak orang yang menderita HIV?
Dari jumlah tersebut, HIV paling sering terjadi pada pria dan wanita, diikuti lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik (penasun). Di tahun yang sama, lebih dari 7000 orang menderita AIDS, dengan jumlah kematian lebih dari 800 orang.