Daftar isi
Apa resiko jika seseorang gula darah tinggi?
Akibatnya, glukosa tetap berada dalam darah, menjaga kadar gula darah tetap tinggi. Kadar glukosa darah tinggi yang terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi diabetes, termasuk kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal, masalah ginjal, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Apa yang terjadi jika glukosa dalam darah meningkat?
Lama-kelamaan kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan merusak saraf dan pembuluh darah kecil di mata, ginjal, dan jantung. Orang yang memiliki diabetes yang tidak terkontrol akan mengalami komplikasi berupa penglihatan kabur, rasa kebas di kaki, gagal ginjal, hingga serangan jantung dan stroke.
Apakah gula darah yang tinggi?
Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemi merupakan kondisi yang lama-kelamaan akan merusak organ-organ tubuh. Hiperglikemi terjadi ketika tubuh kekurangan insulin (hormon yang dikeluarkan pankreas) atau insulin tidak bekerja, maka gula darah tak dapat masuk ke dalam sel untuk dipakai sebagai energi.
Bagaimana kadar gula darah di bawah 200 mg/dl?
Kadar gula darah sewaktu yang normal adalah di bawah 200 mg/dl. Namun, lebih bagus jika Anda menjaganya dalam rentang 70-150 mg/dl. Kadar gula darah di bawah 70 mg/dl menandakan kadar gula darah yang sangat rendah ( hipoglikemia ). Sementara, kadar gula darah disebut tinggi adalah nilai gula darah sewaktu berada di atas 200 mg/dl.
Siapa penderita gula darah tinggi dapat merasakan nyeri di bagian perut?
Merasakan nyeri di bagian perut. Mudah terkena infeksi, misalnya infeksi kulit, sariawan, dan infeksi kandung kemih. Gejala-gejala di atas dapat bertambah buruk jika tidak segera ditangani. Bahkan beberapa penderita gula darah tinggi dapat merasakan gejala tambahan, berupa dehidrasi, pusing saat berdiri, sesak napas, hingga tidak sadarkan diri.
Apakah kadar gula darah tinggi dapat disebabkan oleh diabetes?
Bagi penderita diabetes, kadar gula darah tinggi dapat disebabkan karena lupa mengonsumsi obat penurun glukosa atau menyuntikkan insulin. Stres, infeksi, kurang berolahraga, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, atau melakukan aktivitas fisik yang cukup berat di saat tingkat insulin rendah juga dapat menjadi pemicu gula darah tinggi.