Daftar isi
- 1 Mengapa ilmu psikologi harus digunakan dalam manajemen keuangan?
- 2 Behavioral Finance apa?
- 3 Apa yang dimaksud dengan perilaku keuangan?
- 4 Teori keuangan apa saja?
- 5 Apa yang menyebabkan investor overconfident?
- 6 Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku keuangan?
- 7 Bagaimana peran psikologi dalam perusahaan atau organisasi?
- 8 Apa yang dimaksud dengan overconfidence?
Mengapa ilmu psikologi harus digunakan dalam manajemen keuangan?
Secara keseluruhan, latar belakang psikologi adalah keuntungan di bidang jasa keuangan. Karena pengetahuan yang diperoleh memberikan wawasan tentang motivasi dan sikap klien membuat pekerjaan penasihat sedikit lebih mudah.
Behavioral Finance apa?
Shefrin (2000) mendefinisikan behaviour finance adalah studi yang mempelajari bagaimana fenomena psikologi mempengaruhi tingkah laku keuangannya. Tingkah laku dari para para pemain saham tersebut dimana Shefrin (2000) menyatakan tingkat laku para praktisi.
Apa yang dimaksud dengan perilaku keuangan?
Perilaku keuangan merupakan kemampuan seseorang dalam mengatur perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana keuangan sehari-hari (Kholiah dan Iramani, 2013). Financial Behavior mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan.
Mengapa seorang manajer harus mempelajari psikologi manajemen?
Sebagai Alat Untuk Penentuan Kualitas Kinerja Seseorang Dalam penentuan kinerja tersebut tentunya tidak akan terlepas dari psikologi manajemen. Karena pada dasarnya apabila konsep manajemen dalam sebuah perusahan sudah baik maka akan berdampak pada kinerja di dalam organisai tersebut juga.
Mengapa psikologi penting dalam dunia industri?
Menurut John Miner peran psikologi industri dalam perusahaan adalah terlibat dalam proses input, berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada produktivitas, berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada pemeliharaan, terlibat dalam proses output.
Teori keuangan apa saja?
Ada 12 building block teori ekonomi keuangan yaitu:
- Perfect capital market.
- Discounted cash flow.
- Capital structur theory.
- Dividend theory.
- Teori portfolio.
- Capital asset pricing model.
- Option pricing theory.
- Efficient market hyphothesis.
Apa yang menyebabkan investor overconfident?
Asumsi Behavioral Finance menjelaskan, ada dua hal yang menyebabkan investor cenderung percaya diri berlebihan. Pertama, semua orang menilai dirinya positif. Kedua, secara psikologis, semua orang ingin mengendalikan situasi dan lingkungan sekitar dirinya dan merasa mampu untuk melakukan itu.
Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku keuangan?
Perilaku pengelolaan keuangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan keuangan, pengalaman keuangan, sikap keuangan dan tingkat pendidikan. Chen dan Volpe (1998) mengartikan bahwa pengetahuan keuangan merupakan pengetahuan untuk mengelola keuangan.
Mengapa seorang manajer harus memahami kemampuan dari bawahannya?
Manajer perlu untuk memahami sikap, karakter bahkan identitas dari bawahannya. Hal ini bertujuan agar proses komunikasi lebih baik sehingga proses manajerial menjadi lebih baik juga.
Apa manfaat mempelajari psikologi industri dan organisasi?
Dengan adanya psikologi industri dan organisasi dapat menjembatani kebutuhan individu serta kebutuhan organisasi. Dengan kata lain dapat meningkatkan kemampuan individu dalam pengaturan kerja, sehingga tidak hanya meningkatkan kompetensi individu saja, namun juga mengembangkan sebuah perusahaan.
Bagaimana peran psikologi dalam perusahaan atau organisasi?
Peran psikologi ikut andil melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas karyawan.
Apa yang dimaksud dengan overconfidence?
Sedangkan Overconfidence adalah perasaan percaya diri secara berlebihan, Overconfidence akan membuat investor menjadi overestimate terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh investor itu sendiri, dan underestimate terhadap prediksi yang dilakukan karena investor melebih-lebihkan kemampuan yang dimiliki (Nofsinger, 2005).