Daftar isi
Bagaimana kita dapat menilai bahwa suatu bank dapat dikatakan likuiditas?
Artinya, apabila perusahaan ditagih maka perusahaan tersebut mampu memenuhi utang (membayarnya) terutama utang yang sudah jatuh tempo. Menurut pengertian ini suatu bank dikatakan Likuid apabila : a. Bank tersebut memiliki cash asset sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.
Bagaimana cara pengukuran risiko likuiditas?
Secara umum, pengukuran risiko likuiditas dapat dilakukan dengan 2 cara:
- Rasio Keuangan.
- Arus Kas: merupakan pengukuran likuiditas dengan menganalisa kesenjangan likuiditas (liquidity gap analysis).
Bagaimana perbankan melakukan manajemen likuiditas?
Mengelola Manajemen Likuiditas Memperpanjang jatuh tempo semua kewajiban bank. Hal ini perlu dilakukan kecuali tingkat bunga cenderung menurun. Melakukan diversifikasi sumber dana bank. Menjaga keseimbangan jangka waktu aset dan kewajiban.
Bagaimana bank melakukan proses pengendalian risiko likuiditas?
Pengendalian Resiko Likuiditas dapat dilakukan dengan melakukan diversivikasi sumber pendanaan untuk mendanai pembiayaan yang akan disalurkan kepada nasabah. Bank bisa menggunakan berbagai skema pendanaan jangka pendek seperti penggunakaan akad mudharabah antar bank –bank islam dengan jangka pendek .
Apakah kondisi yang terjadi pada likuiditas suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai ukuran bahwa suatu perusahaan sedang berada dalam keadaan sehat dan tidak?
Jawab: Likuiditas dapat menggambarkan apakah sebuah perusahaan berada dalamkondisi sehat atau tidak karena likuiditas sendiri menggambarkan kemampuan perusahaantersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Instrumen apa saja yang digunakan perbankan syariah dalam mengelola likuiditasnya?
Selama ini alat untuk manajemen likuiditas dalam bank syariah adalah PUAS (pasar uang antar bank syariah) dengan akad wadiah, SIMA (sertifikat mudharabah antar bank syariah) dan SWBI (surat wadiah bank indonesia) juga dengan akad wadiah.