Apa yang dimaksud kekerasan fisik pada anak?
Kekerasan fisik adalah agresi fisik diarahkan pada seorang anak oleh orang dewasa. Hal ini dapat melibatkan meninju, memukul, menendang, mendorong, menampar, membakar, membuat memar, menarik telinga atau rambut, menusuk, membuat tersedak atau menguncang seorang anak.
Apa saja pengabaian yang terjadi pada anak?
Beberapa tanda pelecehan emosional dan psikologis pada anak meliputi:
- Si Kecil tampak depresi atau menarik diri.
- Anak tampak gelisah atau takut.
- Mencoba menyakiti orang lain.
- Menghindari kontak mata dengan siapa saja.
- Pola makan atau tidur yang berantakan.
- Menjauhkan diri dari teman dan keluarga.
Mengapa sasaran kekerasan dilakukan kepada anak anak?
Tujuan dan bentuk kekerasan oleh anak Pada umumnya, ada dua tujuan utama agresi yang saling bertentangan satu sama lain, yaitu untuk membela diri di satu pihak, dan untuk meraih keunggulan dengan cara membuat lawan tidak berdaya di pihak lainnya.
Kekerasan fisik pada anak Dampak apakah yang akan terjadi pada anak tersebut?
“Dampak kekerasan fisik, yakni dampak yang dirasakan oleh anak berupa sakit secara fisik, seperti luka-luka atau memar, bahkan sampai mengalami kematian. Dampak fatal dari kekerasan fisik pada anak dapat menyebabkan cacat permanen,” ujarnya.
Apa saja dampak dari kekerasan?
Disamping itu, kekerasan pun bisa menyebabkan beberapa hal berikut ini:
- Gangguan penglihatan, pendengaran, serta berbahasa yang spesifik.
- Peningkatan risiko penyakit kronis: obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, asma, penyakit jantung koroner, stroke, kanker, serta hati.
Apa itu kekerasan verbal dan contohnya?
Jenis kekerasan verbal yang paling mudah dikenali adalah membentak. Membentak, menghardik, atau meneriaki seseorang memang bisa membuat mental korban trauma. Ingat, tak ada seorang pun yang memang pantas dibentak atau diteriaki meskipun salah.