Daftar isi
Apa yang terjadi apabila negara mencetak uang sebanyak-banyaknya?
Pertama, jika suatu negara mencetak uang sebanyak-banyaknya, akan berpengaruh kepada nilai tukar mata uang yang menyebabkan kurs semakin turun, atau membuat nilai tukar anjlok. Jumlah uang yang beredar berpengaruh terhadap nilai tukar uang asing. Makanya, negara tidak mencetak uang terlalu banyak karena alasan ini.
Siapa yang mencetak uang kartal?
Saat ini Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bidang pencetakan Uang Rupiah.
Apa dampaknya jika uang yang beredar terlalu banyak dan terlalu sedikit?
Jumlah uang beredar yang terlalu banyak dapat mendorong kenaikan harga barang-barang secara umum (inflasi). Sebaliknya, jika jumlah uang beredar terlalu sedikit maka kegiatan ekonomi akan menjadi surut.
Kenapa pemerintah tidak bisa mencetak uang sebanyak banyaknya?
Sebab, pemerintah tidak punya apa-apa untuk membayar utang tersebut. Begitu pula dengan mencetak uang, mencetak uang tidak boleh untuk kebutuhan membayar utang negara saja. Itu tadi jawaban penyebab kenapa negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya.
Apakah bank Umum mencetak uang kartal?
Bank Indonesia merupakan satu-satunya pihak yang berhak mencetak dan menerbitkan uang kartal sementara bank lain hanya memiliki hak untuk mengedarkannya. Sedangkan giral bisa dicetak oleh bank umum yang telah memiliki wewenang dan izin untuk mencetak uang tersebut.
Mengapa Bank Indonesia mencetak uang kartal?
Setiap Bank Indonesia mencetak Rupiah baru, wajib dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan, seperti kebutuhan likuiditas perekonomian, mengganti uang lusuh, denominasi sesuai, dan lain sebagainya.
Apa yang terjadi jika jumlah uang yang beredar sedikit?
Mengapa peredaran uang harus diatur oleh pemerintah apa dampaknya bila uang yang beredar terlalu banyak atau terlalu sedikit?
Peredaran uang harus diatur oleh pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi dan kestabilan nilai mata uang. Apabila uang beredar terlalu banyak maka nilai uang jatuh dan harga barang meningkat (terjadi inflasi berlebihan). Apabila uang terlalu sedikit beredar maka akan terjadi deflasi dan perlambatan ekonomi.