Daftar isi
Apa beda uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk?
Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas pada sampel yang jumlahnya banyak (>100), sementara Shapiro-Wilk untuk sampel yang jumlahnya sedikit (<100).
Mengapa menggunakan Shapiro Wilk?
Pada saat data penelitian diubah ke data kelompok, terdapat frekuensi pada kelas tertentu nol, sehingga pada penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan rumus Shapiro Wilk. Selain itu, alasan menggunakan Shapiro Wilk karena jumlah sampel yang diteliti kecil.
Shapiro Wilk untuk sampel berapa?
Perbedaan penggunaan keduanya adalah pada banyaknya sampel yang digunakan. Jika sampelnya kurang dari 50, maka Shapiro Wilk lebih cocok untuk digunakan dalam uji normalitas. Sementara untuk sampel besar yang lebih dari 50, gunakan Kolmogorov-Smirnov agar hasilnya lebih akurat.
Berapa sampel yang dibutuhkan untuk melakukan uji normalitas Kolmogorov Smirnov?
Sehingga disarankan untuk menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk data di atas 50 sampel. Dalam pengujian, suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05 (sig. > 0.05).
Kenapa menggunakan uji Kolmogorov Smirnov?
Uji Kolmogorov smirnov memiliki kelebihan yaitu tidak timbul banyak persepsi antar pengamat dimana hal ini banyak terjadi pada uji normalitas berbasis grafik. Selain itu, pengujian dengan menggunakan uji ini juga terbilang sederhana.
Sampel 50 menggunakan uji normalitas apa?
Pemilihan ini didasarkan pada jumlah sampel yang akan diuji, “bila sampel yang >50 digunakan Kolmogorov- Smirnov bila sampel yang digunakan <50 digunakan Shapiro-Wilk” (Dahlan, 2010:48). Karena sampel yang digunakan lebih kecil dari 50, maka uji normalitasnya menggunakan uji Shapiro-Wilk.
Kapan kita menggunakan Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk?
Pengujian Shapiro-Wilk dan Kolmogorov-Smirnov umumnya digunakan untuk data univariat. Uji univariat akan menguji normalitas data tiap variabel pada data, dan menghasilkan hasil uji normalitas sebanyak variabel yang diujikan.