Apakah di dalam hukum pidana menganut asas retroaktif?

Apakah di dalam hukum pidana menganut asas retroaktif?

Ada beberapa pengecualian dari asas ini yakni memberlakukan asas retroaktif yang memberikan arti bahwa suatu aturan diberlakukan surut Pemberlakuan asas retroaktif pada hukum pidana Indonesia hanya terdapat pada hukum pidana materiil, asas retroaktif tidak ada pada hukum pidana formil.

Apa yang dimaksud dengan asas non retroaktif?

Asas ini dikenal dengan namaasas non-retroaktif, yaitu asas yang melarang keberlakuan surut dari suatu undang-undang. Menurut Wirjono, larangan keberlakuan surut ini bertujuan untuk menegakkan kepastian hukum bagi penduduk, yang selayaknya ia harus tahu perbuatan apa yang merupakan tindak pidana atau tidak.

Apakah yang dimaksud dengan asas legalitas itu?

Asas legalitas merupakan asas tentang dasar legalitasi/ dasar hukum/ sumber hukum untuk menyatakan suatu perbuatan delik atau bukan.

Apakah undang-undang berlaku surut?

Jadi, secara umum suatu undang-undang adalah bersifat non-retroaktif, yaitu tidak boleh berlaku secara surut. Akan tetapi, untuk hal-hal tertentu dimungkinkan untuk diberlakukan surut, contohnya ketentuan-ketentuan Pasal 1 ayat (2) KUHP dan pasal 43 ayat (1) UU Pengadilan HAM.

Apakah asas retroaktif yang terkandung dalam UU No 26 Tahun 2000 bertentangan dengan UUD 1945?

Dalam perkembangannya asas retroaktif dikuatkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi No. 065/PUU-II/2004. Dalam Putusan MK tersebut dikatakan bahwa pemberlakuan asas retroaktif di dalam Pasal 43 Undang-undang No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM tidak bertentangan dengan UUD 1945, melainkan sebaliknya pemberlakuan …

Jelaskan apakah hukum pidana dapat berlaku surut?

Dalam angka 124 Lampiran UU 12/2011 disebutkan bahwa jika suatu peraturan perundang-undangan yang memuat ketentuan pidana akan diberlakusurutkan, ketentuan pidananya harus dikecualikan, mengingat adanya asas umum dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP yang menyatakan bahwa ketentuan pidana tidak boleh berlaku surut.

Apakah asas asas dalam hukum pidana?

Mengenai keberlakuan suatu hukum pidana, terdapat 4 (empat) asas yang diakui keberadaannya, yaitu asas teritorial, asas nasional aktif (kebangsaan), asas nasional pasif (perlindungan), dan asas universalitas (persamaan).

Apakah asas non-retroaktif?

Asas ini dikenal dengan nama asas non-retroaktif, yaitu asas yang melarang keberlakuan surut dari suatu undang-undang. Adapun dasar pemikiran dari larangan tersebut adalah: Untuk menjamin kebebasan individu dari kesewenang-wenangan penguasa; dan Pidana itu juga sebagai paksaan psikis (teori psychologische dwang dari Anselm von Feurebach).

Apakah asas retroaktif diperlukan untuk mengadili kejahatan luar biasa?

Pemberlakuan asas retroaktif merupakan cerminan dari asas keadilan baik terhadap pelaku maupun korban. e. Asas retroaktif sangat diperlukan dalam mengadili kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).

Apakah asas retroaktif tetap dipertahankan?

Pemberlakuan asas reroaktif sebaiknya tetap dipertahankan dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Hal tersebut didasari oleh beberapa alasan yakni: a. Secara yuridis, asas retroaktif dimungkinkan melalui rumusan Pasal 28 J Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 yang menyebutkan:

Apakah asas retroaktif merupakan wadah politik?

Penolakan terhadap asas retroaktif dipicu dari adanya anggapan bahwa asas retroaktif merupakan wadah dari political revenge (balas dendam politik) sehingga asas retroaktif dikatakan sebagai refleksi dari lex talionios (balas dendam).

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top